Bu, Ini Waktu Tepat untuk Anak Mulai Pakai Pasta Gigi

Senin, 9 September 2024

Menjaga kesehatan gigi bayi merupakan langkah penting dalam proses tumbuh kembang Si Kecil. Ketika gigi pertama bayi muncul, biasanya sekitar usia 6 bulan, saatnya Ibu mulai memperhatikan tentang kebersihan mulut mereka. Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul di kalangan orang tua adalah umur berapa bayi dapat sikat gigi dengan pasta gigi dan bagaimana cara yang aman dalam menggunakannya. Untuk itu kita simak yuk penjelasannya di artikel Baby Happy kali ini!

Kapan Bayi Boleh Pakai Pasta Gigi?

Perawatan gigi anak sebaiknya dimulai sejak gigi pertamanya tumbuh pada usia 5–7 bulan. Namun, perawatan gigi bayi berbeda dari perawatan gigi anak yang lebih tua. Pada usia ini, ada dua cara yang Ibu bisa lakukan, simak penjelasannya sebagai berikut.

1. Cuci Tangan dan Bersihkan Mulut

Cuci tangan Ibu hingga bersih, lalu lilit jari telunjuk dengan kain kasa atau lap bersih yang sudah dibasahi dengan air hangat. Bersihkan atau seka secara perlahan bagian gusi bayi dengan kain kasa atau lap basah. Lakukan teknik ini secara rutin atau setelah selesai menyusui.

2. Menggunakan Pasta Gigi

Bayi bisa mulai menggunakan pasta gigi bayi ketika gigi pertama mereka muncul. Pada usia ini, pasta gigi bayi harus dirancang khusus untuk bayi dan umumnya tidak mengandung fluorida dalam jumlah besar. Fluorida bermanfaat untuk kesehatan gigi, tetapi pada bayi yang sangat muda, dosis yang berlebihan bisa menyebabkan fluorosis, yaitu bercak putih pada gigi.

Apakah Bayi 1 Tahun Boleh Pakai Past Gigi?

Bayi berusia 1 tahun umumnya sudah siap untuk menggunakan pasta gigi bayi dengan fluorida, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. American Dental Association (ADA) merekomendasikan pasta gigi bayi dengan fluorida untuk melindungi gigi dari kerusakan. Pastikan dosis fluorida sesuai dengan rekomendasi dan awasi bayi saat menyikat gigi untuk mencegah mereka menelan odol bayi. 

Usia 0-18 Bulan:

  • Tanpa Flourida

Pada usia ini, disarankan untuk tidak menggunakan odol bayi yang mengandung fluorida. Ibu dapat membersihkan gigi dan gusi bayi dengan sikat gigi lembut yang hanya dibasahi dengan air.

Usia 18 Bulan – 3 Tahun:

  • Odol bayi dengan Fluorida Seukuran Butir Beras

Jika Ibu menggunakan pasta gigi bayi dengan fluorida, gunakan hanya sebesar biji beras (smear layer) di atas sikat gigi. Pada usia ini, penggunaan fluorida dalam jumlah kecil sudah dapat membantu melindungi gigi bayi dari kerusakan.

Usia 3 – 6 Tahun:

  • Odol bayi dengan Fluorida Seukuran Butir Jagung

Anak-anak dalam rentang usia ini dapat menggunakan pasta gigi bayi dengan fluorida sebesar biji jagung (pea-sized amount). Pastikan anak diawasi saat menyikat gigi untuk menghindari menelan pasta gigi bayi yang berlebihan.

Anak-anak di bawah dua tahun sebaiknya tidak diberikan pasta gigi bayi dengan kandungan fluorida. Untuk anak usia 0–18 bulan, cukup sikat gigi dengan air. Untuk anak usia di bawah tiga tahun, oleskan pasta gigi bayi seukuran biji beras.

Selain perawatan gigi, kenyamanan bayi juga sangat penting untuk mendukung perkembangan mereka. Untuk memastikan Si Kecil tetap nyaman selama masa pertumbuhan giginya yang mungkin bisa menyebabkan ketidaknyamanan, Ibu bisa mengurangi hal itu dengan memberikan kenyamanan untuk Si Kecil dengan Baby Happy Body Fit Pants. 

Dengan Air Through Technology, Baby Happy Body Fit Pants memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik di permukaan kulit bayi. Popok ini dirancang untuk menjaga kulit bayi tetap kering hingga 12 jam, berkat daya serap ekstra hingga 70%. Ini membantu mencegah ruam popok dan iritasi, sehingga Si Kecil dapat bergerak bebas dan nyaman.

Jangan biarkan kenyamanan Si Kecil terganggu selama masa pertumbuhannya. Pilih Baby Happy Body Fit Pants untuk perlindungan dan kenyamanan maksimal. Dapatkan produk ini sekarang dan dukung perkembangan Si Kecil dengan Baby Happy Body Fit Pants! Klik di sini untuk membeli! 

Sumber:
My child ate toothpaste. (n.d.). Poison Control. Diakses Agustus 2024.

Fluoride toothpaste use for young children. (2014). The Journal of the American Dental Association, 145(2), 190-191. Diakses Agustus 2024.