Pentingnya Memilih Stroller yang Tepat untuk Bayi

Stroller atau kereta dorong bayi bukan hanya sekedar alat bantu untuk memudahkan Ibu dalam beraktivitas, tetapi juga merupakan investasi penting demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi Si Kecil. Penggunaan stroller juga memberikan berbagai keuntungan yang mendukung perkembangan bayi serta kenyamanan orang tua. Pertama-tama, stroller memungkinkan orang tua untuk membawa bayi dengan mudah saat berpergian tanpa harus menggendongnya sepanjang waktu. Ini sangat berguna ketika bepergian jauh atau saat berbelanja. Selain itu, stroller yang dirancang dengan baik dapat memberikan dukungan punggung yang tepat untuk bayi, sehingga membantu menjaga postur tubuh yang sehat.

Dalam hal keselamatan, stroller yang dilengkapi dengan sabuk pengaman dan fitur keselamatan lainnya dapat mencegah bayi terjatuh atau terluka selama perjalanan. Beberapa stroller juga memiliki sistem suspensi yang mengurangi guncangan, memberikan kenyamanan ekstra saat berjalan di permukaan yang tidak rata. Fitur tambahan seperti penutup dan pelindung matahari juga melindungi bayi dari panas, ataupun hujan. 

Jenis Stroller Bayi

Stroller umumnya dirancang untuk digunakan sejak bayi baru lahir hingga usia sekitar 3 hingga 4 tahun, tergantung pada jenis stroller dan kebutuhan khusus bayi. Ada beberapa jenis stroller yang cocok untuk berbagai usia dan tahapan perkembangan bayi:

1. Stroller Newborn atau Travel System

Stroller ini biasanya dilengkapi dengan kursi mobil bayi yang dapat dilepas dan dipasang langsung ke stroller. Jenis ini pas untuk bayi baru lahir karena kursi stroller bayi menyediakan dukungan dan posisi tidur yang sesuai. Selain itu, beberapa stroller ini memiliki posisi berbaring penuh yang memungkinkan bayi tidur dengan nyaman.

Artikel Lainnya: Manfaat Bedong Bayi yang Jarang Diketahui

2. Stroller Berubah (Convertible Stroller)

Stroller ini dapat diubah dari posisi berbaring ke posisi duduk seiring dengan pertumbuhan bayi. Jenis ini cocok untuk bayi dari usia baru lahir hingga toddler karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi yang terus berubah.

3. Stroller Berdiri (Umbrella Stroller)

Stroller jenis ini lebih ringan dan mudah dilipat, cocok untuk bayi yang sudah bisa duduk dan lebih besar. Biasanya digunakan untuk anak yang sudah lebih besar dan memerlukan stroller yang praktis dan mudah dibawa bepergian.

Kapan Bayi Harus Berhenti Menggunakan Stroller?

Bayi biasanya berhenti menggunakan stroller ketika mereka sudah cukup besar dan mampu berjalan dengan stabil. Umumnya, ini terjadi di antara usia 3 hingga 4 tahun. Namun, keputusan untuk berhenti menggunakan stroller sangat bergantung pada perkembangan individual bayi dan kebiasaan keluarga. Beberapa tanda bahwa bayi mungkin siap untuk berhenti menggunakan stroller meliputi:

1. Kemampuan berjalan Si Kecil sudah mulai stabil. 

Saat Si Kecil sudah aktif, dan lebih percaya diri untuk berjalan kaki sendiri, mungkin ini saatnya Ibu memberhentikan penggunaan stroller bayi.

2. Si Kecil lebih ceria saat jalan kaki

Si Kecil yang terlihat lebih aktif dan semangat saat berjalan sendiri sebaiknya diberikan kebebasan untuk tidak selalu menggunakan stroller.

3. Si Kecil menunjukkan minat terhada lingkungan

Si Kecil sudah lebih memilih mengeksplorasi ruang di sekitarnya dibandingkan duduk di stroller, tandanya Si Kecil sudah tidak terlalu membutuhkan stroller.

Artikel Lainnya: Tips Persiapan Mudik Membawa Bayi yang Wajib Diperhatikan

4. Si Kecil sudah mengerti arahan Ibu

Kesayangan Ibu sudah mengerti arahan Ibu saat memintanya berhenti atau tunggu, mereka mungkin sudah lebih siap untuk berjalan sendiri.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, Ibu dan Ayah dapat memutuskan kapan saat yang tepat untuk beralih dari stroller ke metode transportasi lain atau mulai melatih Si Kecil untuk berjalan.

Saat menggunakan stroller, penting untuk memastikan kenyamanan Si Kecil sepanjang waktu, terutama ketika mereka tertidur selama perjalanan. Untuk mendukung kenyamanan yang maksimal, jangan lupa Ayah dan Ibu untuk menggunakan Baby Happy Body Fit Pants, popok yang dirancang dengan teknologi canggih Air Through Technology. Teknologi ini memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik di permukaan kulit bayi, menjaga kulit tetap kering hingga 12 jam berkat daya serap ekstra hingga 70%. Ini sangat membantu mencegah ruam popok dan iritasi, sehingga Si Kecil dapat bergerak bebas dan nyaman, saat mereka sedang duduk di atas Stoller dan beraktivitas di luar ruang. 

Yuk pilih Baby Happy Body Fit Pants untuk perlindungan dan kenyamanan maksimal. Dengan Baby Happy Body Fit Pants, Si Kecil selalu nyaman saat sedang beraktivitas di rumah atau di luar ruangan. Dapatkan produk ini sekarang dan dukung perkembangan Si Kecil dengan Baby Happy Body Fit Pants!

Sumber:

Artikel River Baby Group. Baby Needs 101 things to consider when getting a stroller. Diakses Agustus 2024.

Artikel Healthline. When Can Newborns Go Outside? Safety and More. Diakases Agustus 2024.

Bu, Ini Waktu Tepat untuk Anak Mulai Pakai Pasta Gigi

Menjaga kesehatan gigi bayi merupakan langkah penting dalam proses tumbuh kembang Si Kecil. Ketika gigi pertama bayi muncul, biasanya sekitar usia 6 bulan, saatnya Ibu mulai memperhatikan tentang kebersihan mulut mereka. Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul di kalangan orang tua adalah umur berapa bayi dapat sikat gigi dengan pasta gigi dan bagaimana cara yang aman dalam menggunakannya. Untuk itu kita simak yuk penjelasannya di artikel Baby Happy kali ini!

Kapan Bayi Boleh Pakai Pasta Gigi?

Perawatan gigi anak sebaiknya dimulai sejak gigi pertamanya tumbuh pada usia 5–7 bulan. Namun, perawatan gigi bayi berbeda dari perawatan gigi anak yang lebih tua. Pada usia ini, ada dua cara yang Ibu bisa lakukan, simak penjelasannya sebagai berikut.

1. Cuci Tangan dan Bersihkan Mulut

Cuci tangan Ibu hingga bersih, lalu lilit jari telunjuk dengan kain kasa atau lap bersih yang sudah dibasahi dengan air hangat. Bersihkan atau seka secara perlahan bagian gusi bayi dengan kain kasa atau lap basah. Lakukan teknik ini secara rutin atau setelah selesai menyusui.

2. Menggunakan Pasta Gigi

Bayi bisa mulai menggunakan pasta gigi bayi ketika gigi pertama mereka muncul. Pada usia ini, pasta gigi bayi harus dirancang khusus untuk bayi dan umumnya tidak mengandung fluorida dalam jumlah besar. Fluorida bermanfaat untuk kesehatan gigi, tetapi pada bayi yang sangat muda, dosis yang berlebihan bisa menyebabkan fluorosis, yaitu bercak putih pada gigi.

Apakah Bayi 1 Tahun Boleh Pakai Past Gigi?

Bayi berusia 1 tahun umumnya sudah siap untuk menggunakan pasta gigi bayi dengan fluorida, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. American Dental Association (ADA) merekomendasikan pasta gigi bayi dengan fluorida untuk melindungi gigi dari kerusakan. Pastikan dosis fluorida sesuai dengan rekomendasi dan awasi bayi saat menyikat gigi untuk mencegah mereka menelan odol bayi. 

Usia 0-18 Bulan:

  • Tanpa Flourida

Pada usia ini, disarankan untuk tidak menggunakan odol bayi yang mengandung fluorida. Ibu dapat membersihkan gigi dan gusi bayi dengan sikat gigi lembut yang hanya dibasahi dengan air.

Usia 18 Bulan – 3 Tahun:

  • Odol bayi dengan Fluorida Seukuran Butir Beras

Jika Ibu menggunakan pasta gigi bayi dengan fluorida, gunakan hanya sebesar biji beras (smear layer) di atas sikat gigi. Pada usia ini, penggunaan fluorida dalam jumlah kecil sudah dapat membantu melindungi gigi bayi dari kerusakan.

Usia 3 – 6 Tahun:

  • Odol bayi dengan Fluorida Seukuran Butir Jagung

Anak-anak dalam rentang usia ini dapat menggunakan pasta gigi bayi dengan fluorida sebesar biji jagung (pea-sized amount). Pastikan anak diawasi saat menyikat gigi untuk menghindari menelan pasta gigi bayi yang berlebihan.

Anak-anak di bawah dua tahun sebaiknya tidak diberikan pasta gigi bayi dengan kandungan fluorida. Untuk anak usia 0–18 bulan, cukup sikat gigi dengan air. Untuk anak usia di bawah tiga tahun, oleskan pasta gigi bayi seukuran biji beras.

Selain perawatan gigi, kenyamanan bayi juga sangat penting untuk mendukung perkembangan mereka. Untuk memastikan Si Kecil tetap nyaman selama masa pertumbuhan giginya yang mungkin bisa menyebabkan ketidaknyamanan, Ibu bisa mengurangi hal itu dengan memberikan kenyamanan untuk Si Kecil dengan Baby Happy Body Fit Pants. 

Dengan Air Through Technology, Baby Happy Body Fit Pants memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik di permukaan kulit bayi. Popok ini dirancang untuk menjaga kulit bayi tetap kering hingga 12 jam, berkat daya serap ekstra hingga 70%. Ini membantu mencegah ruam popok dan iritasi, sehingga Si Kecil dapat bergerak bebas dan nyaman.

Jangan biarkan kenyamanan Si Kecil terganggu selama masa pertumbuhannya. Pilih Baby Happy Body Fit Pants untuk perlindungan dan kenyamanan maksimal. Dapatkan produk ini sekarang dan dukung perkembangan Si Kecil dengan Baby Happy Body Fit Pants! Klik di sini untuk membeli! 

Sumber:
My child ate toothpaste. (n.d.). Poison Control. Diakses Agustus 2024.

Fluoride toothpaste use for young children. (2014). The Journal of the American Dental Association, 145(2), 190-191. Diakses Agustus 2024.

Fungsi Perlak untuk Menjaga Kenyamanan Bayi

Sebagai orang tua, kenyamanan dan kebersihan Si Kecil adalah prioritas utama, terutama saat ia tidur. Salah satu benda yang sering digunakan untuk melindungi tempat tidur bayi dari kebocoran adalah perlak. Mungkin banyak yang bertanya, apakah perlak benar-benar diperlukan, dan apakah aman bagi bayi untuk tidur di atasnya? Artikel ini akan membahas fungsi perlak, bayi serta bagaimana memastikan kenyamanan Si Kecil saat menggunakan perlak, terutama dengan produk Baby Happy Body Fit Pants!

Apa Saja Fungsi Perlak?

Perlak adalah alas tahan air yang diletakkan di atas kasur atau tempat tidur bayi untuk melindungi dari kebocoran atau tumpahan cairan, seperti air seni atau tumpahan susu. Fungsinya sangat penting dalam menjaga kebersihan tempat tidur bayi, mencegah noda, dan memudahkan proses membersihkan kasur. Perlak membantu menjaga lingkungan tidur bayi tetap higienis, mengurangi risiko bakteri dan jamur berkembang biak di tempat tidur.

Selain itu, perlak juga bisa membantu orang tua menghemat waktu dan tenaga, karena lebih mudah dibersihkan daripada mencuci kasur setiap kali terjadi kebocoran. Dengan menggunakan perlak, Anda bisa lebih tenang karena tahu bahwa kasur bayi terlindungi dari cairan yang bisa menembus dan merusak permukaan kasur.

Artikel Lainnya: Manfaat Bedong Bayi yang Jarang Diketahui

Bolehkah Bayi Tidur Menggunakan Perlak?

Bayi boleh tidur di atas perlak, asalkan perlak yang digunakan aman dan nyaman. Penting untuk memastikan bahwa perlak yang dipilih tidak terlalu keras atau licin, karena bisa menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan mengganggu tidurnya dan membuatnya malah jadi sering terbangun.. Pastikan perlak tersebut lembut, tidak menimbulkan rasa panas di kulit bayi, dan tidak membuat permukaan tidur menjadi tidak rata.

Menurut NHS UK, bayi sebaiknya tidur di atas permukaan yang datar dan aman untuk mengurangi risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi dimana kondisi bayi di bawah usia satu tahun meninggal secara tiba-tiba dan tidak terduga tanpa penyebab yang jelas, meskipun setelah pemeriksaan menyeluruh. SIDS sering terjadi saat bayi sedang tidur, dan itulah mengapa sering disebut sebagai “kematian dalam tempat tidur bayi.’

Oleh karena itu, pastikan bahwa perlak yang Ibu gunakan tidak membuat tempat tidur menjadi tidak aman. Perlak yang terlalu tebal atau tidak stabil bisa menimbulkan risiko, jadi pastikan untuk memilih perlak yang tipis namun tetap nyaman dan menutupi kasur.

Artikel Lainnya: Cara Menggendong Bayi yang Benar

Agar penggunaan perlak menjadi efisien, dan Ibu tidak perlu membersihkan perlak berkali-kali setiap Si Kecil buang air kecil ataupun BAB,  salah satu cara untuk memastikan agar tetap nyaman adalah dengan menggunakan popok yang dirancang khusus untuk menjaga kulit bayi tetap kering dan sehat. Baby Happy Body Fit Pants adalah pilihan yang tepat untuk memastikan Si Kecil tetap nyaman selama Si Kecil tertidur di atas kasur ataupun sedang beraktivitas.

Dengan teknologi canggih Air Through Technology, Baby Happy Body Fit Pants memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik di permukaan kulit bayi. Popok ini dirancang untuk menjaga kulit bayi tetap kering hingga 12 jam, berkat daya serap ekstra hingga 70%. Ini membantu mencegah ruam popok dan iritasi, sehingga Si Kecil dapat bergerak bebas dan nyaman, meskipun tidur di atas perlak.

Jangan biarkan kenyamanan Si Kecil terganggu selama ia beristirahat atau sedang tertidur. Pilih Baby Happy Body Fit Pants untuk perlindungan dan kenyamanan maksimal. Dengan Baby Happy Body Fit Pants, Si Kecil bisa tidur nyenyak sepanjang malam tanpa terganggu oleh rasa tidak nyaman atau kebocoran. Dapatkan produk ini sekarang dan dukung perkembangan Si Kecil dengan Baby Happy Body Fit Pants!

Sumber:

Artikel National Institute of Health. Unsafe Infant Bedding Use Still Common. Diakses Agustus 2024.

Artikel Healthline. How to Keep Your Sleeping Baby Safe: AAP Policy Explained. Diakses Agustus 2024.

Tips Memotong Kuku pada Si Kecil

Bu, memotong kuku Si Kecil mungkin kelihatan sebuah tugas sederhana, tapi sebenarnya ada beberapa hal yang harus Ibu perhatikan loh untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan Si Kecil agar terhindari dari infeksi. Memotong kuku bayi memerlukan teknik yang lembut dan hati-hati. Kuku Si Kecil tumbuh dengan cepat, dan mereka cenderung memiliki kuku yang sangat tipis dan lembut. Untuk menjaga kuku Si Kecil tetap bersih dan mencegahnya dari potensi risiko virus dan bakteri, penting untuk melakukan pemotongan secara rutin. Pemotongan kuku yang tepat juga membantu mencegah Si Kecil dari mencakar dirinya sendiri, yang bisa menyebabkan luka atau iritasi pada kulit sensitif mereka.

Biasanya, Ibu bisa memotong kuku Si Kecil di lakukan setelah Si Kecil makan atau saat mereka tidur. Kuku Si Kecil baru lahir cenderung sangat halus, dan sering kali hanya memerlukan pemotongan yang ringan. Ibu dapat mulai memotong kuku Si Kecil dalam beberapa minggu setelah kelahiran, tergantung pada pertumbuhan kuku mereka. Penting untuk memeriksa kuku secara rutin dan memotongnya jika sudah terlihat panjang dan tajam.

Cara Memotong Kuku Si Kecil

1. Gunakan Alat yang Tepat

Pilih gunting kuku Si Kecil atau pemotong kuku khusus Si Kecil yang memiliki ujung membulat dan dirancang untuk memotong kuku kecil dengan aman. Pastikan alat tersebut bersih dan steril sebelum digunakan.

2. Lakukan pada Waktu yang Tepat

Waktu terbaik untuk memotong kuku Si Kecil adalah ketika mereka dalam keadaan tenang, seperti setelah makan atau saat tidur. Ini mengurangi risiko gerakan tiba-tiba yang bisa menyebabkan kecelakaan.

3. Potong Secara Perlahan

Jangan terburu-buru saat memotong kuku Si Kecil. Potong kuku dengan lembut dan perlahan untuk menghindari melukai kulit di sekitar kuku. Periksa kuku dengan seksama untuk memastikan tidak ada bagian yang tertinggal.

Artinya Lainnya: Bolehkah Memijat Bayi? Apakah Manfaatnya?

4. Gunakan Cahaya yang Cukup

Pastikan area tempat Ibu memotong kuku Si Kecil cukup terang agar Ibu dapat melihat dengan jelas. Ini membantu mencegah pemotongan yang tidak tepat dan melukai kulit Si Kecil.

5. Jangan Potong Terlalu Pendek

Hindari memotong kuku Si Kecil terlalu pendek. Potong hanya bagian ujung kuku yang terlihat panjang. Memotong kuku terlalu pendek dapat menyebabkan iritasi atau infeksi.

6. Jaga Ketenangan Si Kecil

Cobalah untuk menjaga Si Kecil tetap tenang selama proses pemotongan. Jika Si Kecil tidak nyaman, Ibu bisa memulai kembali di lain waktu. Ibu juga bisa meminta bantuan dari seseorang untuk memegang tangan Si Kecil agar prosesnya lebih mudah.

Apakah Boleh Memotong Kuku Sebelum 40 Hari Setelah Melahirkan?

Tidak ada larangan khusus mengenai memotong kuku Si Kecil sebelum 40 hari setelah melahirkan. Sebenarnya, Ibu dapat memotong kuku Si Kecil kapan saja setelah mereka lahir, asalkan dilakukan dengan hati-hati. Hal yang terpenting adalah memastikan bahwa proses pemotongan dilakukan dengan alat yang bersih dan tepat, dan dalam keadaan Si Kecil yang tenang. Ini beberapa tips aman memotong kuku Si Kecil!

Memotong kuku Si Kecil adalah bagian penting dari perawatan yang memerlukan perhatian dan ketelitian. Dengan mengikuti tips di atas, Ibu dapat memastikan bahwa proses ini berlangsung dengan aman dan nyaman untuk Si Kecil Ibu. 

Artinya Lainnya: Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Wajib Ibu dan Ayah Siapkan 

Selain itu jangan lupa juga ya Bu, untuk memperhatikan kenyamanan dan kesehatan kulitnya dengan memilih popok yang tepat. Baby Happy Body Fit Pants, popok ini dirancang dengan teknologi Air Through Technology yang memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan menjaga kulit Si Kecil tetap kering hingga 12 jam. Ini membantu mencegah ruam popok dan iritasi, sehingga Si Kecil dapat bergerak bebas dan nyaman, bahkan saat tidur di stroller atau perlak.

Jangan ragu untuk memilih Baby Happy Body Fit Pants untuk perlindungan maksimal dan menghindari Si Kecil dari ruam popok. Dapatkan produk ini sekarang dan dukung kenyamanan serta perkembangan Si Kecil dengan Baby Happy Body Fit Pants!

Sumber: 

Artikel Pregnancy Birth Baby. How to Cut Your Baby Nails. Diakses Agustus 2024.

Artikel WhattoExpect. First year baby care trim nails. Diakses Agustus 2024.

Cara Sikat Gigi Si Kecil yang Tepat

Jangan pernah menganggap remeh kebersihan gigi pada bayi. Sebab perawatan gigi sejak dini memiliki peran penting dalam mencegah berbagai masalah kesehatan. Gigi bayi yang tidak dirawat dengan baik dapat menjadi sarang bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi dan infeksi mulut. Selain itu, masalah kebersihan gigi pada bayi juga dapat berpengaruh pada kesehatan gigi permanen mereka di masa depan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan gigi bayi adalah langkah awal membentuk kebiasaan hidup sehat untuk Si Kecil!

Pertanyaan umum yang sering muncul adalah kapan sebaiknya mulai menyikat gigi pada bayi? Idealnya, perawatan gigi pada bayi bisa dimulai sejak gigi pertama mereka tumbuh, biasanya sekitar usia enam bulan. Pada usia ini, Ibu bisa mulai membersihkan gigi bayi dengan menggunakan sikat gigi khusus bayi yang memiliki bulu sikat lembut dan ukuran yang sesuai dengan mulut bayi. Penggunaan pasta gigi khusus bayi yang mengandung fluoride rendah juga bisa mulai diperkenalkan untuk membantu mencegah kerusakan gigi.

Cara Membersihkan Gigi Bayi dengan Benar

Membersihkan gigi bayi memerlukan teknik dan alat yang tepat agar prosesnya aman dan efektif. Berikut beberapa langkah yang bisa Ibu ikuti:

1. Gunakan Kain Basah atau Kasa

Sebelum gigi pertama muncul, Ibu bisa membersihkan gusi bayi dengan kain basah atau kasa lembut yang dibasahi air matang. Hal ini membantu menghilangkan sisa susu dan mencegah pertumbuhan bakteri.

Artikel Lainnya: Tanda Anak Tumbuh Gigi yang Wajib Ibu Perhatikan

2. Sikat Gigi Khusus Bayi

Setelah gigi pertama muncul, gunakan sikat gigi bayi yang memiliki bulu lembut dan kepala kecil. Sikat gigi ini dirancang khusus untuk mulut bayi yang masih kecil.

3. Pilih Pasta Gigi Rendah  Fluoride 

Gunakan pasta gigi khusus bayi yang mengandung fluoride rendah. Cukup gunakan pasta gigi seukuran butir beras untuk membersihkan gigi bayi.

4. Sikat dengan Lembut

Sikat gigi bayi dengan gerakan melingkar yang lembut untuk menghindari iritasi pada gusi. Pastikan untuk menyikat seluruh permukaan gigi dan lidah.

Cara Menyikat Gigi Bayi dengan Benar

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari menyikat gigi bayi, penting untuk melakukannya dengan cara yang benar. Berikut adalah beberapa tips untuk menyikat gigi bayi dengan baik:

1. Gunakan Sikat Gigi yang Sesuai 

Pilih sikat gigi khusus bayi dengan bulu yang lembut dan ukuran kepala yang kecil.

2. Pasta Gigi yang Tepat

Gunakan pasta gigi khusus bayi yang mengandung fluoride dalam jumlah yang aman.

Artikel Lainnya: Peran dan Penggunaan Empeng dalam Pertumbuhan Bayi

3. Teknik Menyikat yang Benar

Sikat gigi bayi dengan gerakan melingkar dan pastikan untuk menyikat semua permukaan gigi dan gusi.

4. Rutinitas yang Teratur

Menyikat gigi bayi setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur.

5. Beri Contoh

Orang tua dapat memberi contoh dengan menyikat gigi bersama bayi, sehingga bayi dapat melihat dan meniru.

Menjaga kesehatan gigi bayi adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan mereka. Dengan menyikat gigi bayi dengan baik, orang tua membantu memastikan mereka tumbuh dengan gigi dan gusi yang sehat, serta kebiasaan menjaga kebersihan mulut yang baik.

Kenyamanan dan kesehatan gigi bayi sangat berkaitan dengan keseluruhan kesehatan dan kenyamanan mereka sehari-hari. Jika Si Kecil merasa tidak nyaman dengan satu bagian tubuhnya, hal tersebut bisa berpengaruh kepada mood dan kesehatannya secara keseluruhan. Karena imun tubuh bayi masih berkembang dan belum sempurna. Karena itu Ibu harus memperhatikan kenyamanan Si Kecil dari luar dan dalam. Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah kebersihan dan kesehatan kulit Si Kecil.  Baby Happy Body Fit Pants hadir dengan berbagai keunggulan yang dapat membantu Ibu dalam memastikan kenyamanan dan kesehatan kulit Si Kecil sepanjang hari.

Keunggulan Baby Happy Body Fit Pants

  1. Air Through Technology yang memungkinkan sirkulasi udara sehingga kulit bayi dapat bernapas dengan baik.
  2. Kemampuan menyerap cairan lebih banyak dan lebih cepat, mencegah kebocoran dan menjaga kulit bayi tetap kering.
  3. Perekat Ultra Sonic yang kuat namun tetap nyaman bagi bayi.
  4. Desain popok yang dapat menyesuaikan dengan lekuk tubuh bayi, memberikan kenyamanan ekstra.
  5. Pulp Double Pressure: Teknologi penyerapan ganda untuk efisiensi daya serap yang lebih tinggi.
  6. Wetness Indicator: Indikator yang menunjukkan kapan saatnya mengganti popok.

Baby Happy Body Fit Pants memiliki daya serap yang tinggi, mampu menyerap cairan dengan cepat dan merata. Teknologi penyerap cairan yang digunakan dalam popok ini memastikan bahwa kulit bayi tetap kering sepanjang hari, baik saat bermain maupun tidur. Dengan daya serap yang tinggi, popok ini mampu mencegah kebocoran dan menjaga kenyamanan bayi.

Sistem sirkulasi udara yang baik pada Baby Happy Body Fit Pants juga memungkinkan kulit bayi tetap bernapas. Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya ruam popok dan menjaga kulit bayi tetap kering dan sehat. 

Dengan memperhatikan kebersihan gigi dan kenyamanan penggunaan popok, Ibu bisa memastikan Si Kecil tumbuh sehat dan bahagia.

Dapatkan produk Baby Happy di sini!

Sumber: 

National Institutes of Health (2020). National Institute on Aging. Taking Care of Your Teeth and Mouth.

Watson, K. Healthline (2019). How to Brush Your Teeth Properly.

Cherney, K. Healthline (2017). 11 Ways to Keep Your Teeth Healthy.

Cara Membangun Bonding Ayah dan Anak

Sebagai orang tua, baik Ibu maupun Ayah memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan si Kecil. Seringkali, ikatan emosional antara bayi dan ibu terjalin dengan mudah melalui menyusui, menggendong, atau mengasuh. Namun, ikatan antara Ayah dan anak tidak kalah pentingnya dan memerlukan perhatian khusus. Bonding antara ayah dan anak adalah fondasi untuk membangun hubungan yang kuat, penuh kasih, dan mendukung perkembangan emosional si Kecil. Yuk, kita bahas bagaimana cara Ayah bisa membangun hubungan emosional yang spesial dengan Si Kecil!

1. Ambil Bagian dalam Rutinitas Harian 

Salah satu cara terbaik untuk membangun ikatan dengan anak adalah dengan terlibat dalam rutinitas harian, seperti mengganti popok, memandikan, atau menidurkan si Kecil. Ia akan mulai mengenali kehadiran Ayah sebagai sumber rasa nyaman dan aman.

Tips ekstra: Buat kegiatan rutin ini lebih menyenangkan dengan sentuhan pribadi Ayah. Misalnya, Ayah bisa menyanyikan lagu atau berbicara lembut selama memandikan atau mengganti popok si Kecil.

2. Waktu Bermain Bersama 

Ayah bisa melakukan permainan sederhana seperti peek-a-boo, mengajak si Kecil bermain dengan mainan berwarna, atau melakukan kontak mata sambil membuat ekspresi wajah lucu.

Menurut penelitian dari Journal of Family Psychology, ayah yang secara aktif bermain dengan anak-anak mereka membantu perkembangan sosial dan kognitif anak lebih cepat. Bermain bukan hanya menyenangkan, tetapi juga membantu anak belajar tentang interaksi dan komunikasi.

Artikel Lainnya: Manfaat Quality Time Bareng Si Kecil yang Wajib Kamu Tau!

3. Skin-to-Skin Contact 

Sentuhan fisik adalah cara penting untuk membangun ikatan emosional. Kontak kulit-ke-kulit tidak hanya penting bagi ibu, tetapi juga bagi ayah. Ayah bisa menggendong si Kecil tanpa baju saat bayi sedang tenang atau setelah mandi. Ini membantu bayi merasa nyaman dengan kehadiran Ayah dan memperkuat rasa aman.

Studi menunjukkan bahwa kontak fisik antara ayah dan bayi membantu menurunkan tingkat stres pada bayi dan meningkatkan rasa percaya. .

4. Waktu Khusus Tanpa Gangguan

Sediakan waktu khusus di mana hanya Ayah dan si Kecil yang berinteraksi tanpa gangguan teknologi, seperti televisi atau smartphone. Ayah bisa memanfaatkan waktu ini untuk berbicara, membaca buku, atau sekadar memeluk dan menenangkan bayi.

5. Ikut Berpartisipasi dalam Aktivitas Outdoor 

Ketika si Kecil mulai tumbuh dan semakin aktif, Ayah bisa mengajak anak bermain di luar ruangan. Berjalan-jalan di taman, bersepeda, atau hanya duduk bersama di halaman belakang sambil memperkenalkan bayi pada lingkungan sekitar.

Artikel Lainnya: Manfaat Tummy Time untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

6. Responsif Terhadap Kebutuhan Emosional

Menanggapi kebutuhan emosional Si Kecil, seperti saat Si Kecil menangis atau tersenyum, juga memperkuat bonding. Bayi mulai mengenali Ayah sebagai sosok yang dapat diandalkan saat mereka membutuhkan perhatian dan rasa aman. 

Menurut penelitian dari Harvard University, bayi yang mendapatkan perhatian responsif dari kedua orang tua lebih cenderung tumbuh menjadi anak yang mandiri dan memiliki kecerdasan emosional yang baik.

Itu dia 6 tips bonding yang bisa Ayah coba lakukan sejak dini bersama Si Kecil. Semoga tiap saran membantu perkembangan emosional dan kedekatan Ayah dan Si Kecil. Selain itu membangun bonding antara Ayah dan si Kecil tentu akan lebih efektif jika bayi merasa nyaman sepanjang hari. Ayah bisa membangun bonding dengan berpartisipasi dalam mengganti popok untuk memastikan bahwa popok yang digunakan memberikan perlindungan maksimal. Seperti Baby Happy Body Fit Pants adalah solusi terbaik untuk membantu Ayah dalam menjaga kenyamanan si Kecil, baik saat Si Kecil sedang bermain maupun tidur.

Dilengkapi dengan Air Through Technology, popok Baby Happy Body Fit Pans mampu menjaga sirkulasi udara di kulit bayi dengan baik, dan menjaga kulit tetap kering hingga 12 jam. Ini sangat membantu dalam mencegah ruam popok atau iritasi yang bisa mengganggu kenyamanan si Kecil selama aktivitas bersama Ayah. Ditambah juga daya serap ekstra hingga 70% memastikan bahwa bayi tetap merasa nyaman lebih lama.

Dengan Baby Happy Body Fit Pants, Ayah tidak hanya memberikan perlindungan terbaik untuk Si Kecil, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung ikatan emosional yang kuat. Jadi, pastikan Ayah dan si Kecil bisa menikmati setiap momen bonding tanpa gangguan bareng Baby Happy Body Fit Pants, dapatkan di sini!

Sumber: 

The Fathering Project. Developing Father-Son Relationship Through Interests and Activities. Diakses September 2024.

Child Mind. 10 Tips To Help Dads and Daughters Stay Close. Diakses September 2024.

Cara Membersihkan Telinga Bayi yang Wajib Jadi Perhatian

Tahukah Ibu bahwa menjaga kebersihan telinga si Kecil sama pentingnya dengan memastikan popoknya tetap kering dan nyaman? Meskipun sering kali terabaikan, telinga bayi yang bersih dapat mencegah ketidaknyamanan hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Tapi, membersihkan telinga bayi bukan sekadar soal “mengorek”, lho! 

Kotoran telinga sebenarnya memiliki peran penting dalam melindungi saluran telinga dari debu dan bakteri. Jadi, bagaimana cara terbaik membersihkan telinga bayi tanpa membahayakan?

Nah, sebelum Ibu terburu-buru mengambil cotton bud, mari kita bahas cara yang aman dan disarankan oleh para ahli kesehatan. Karena seperti halnya merawat kulit bayi yang lembut, membersihkan telinga juga perlu perhatian ekstra. Yuk, simak langkah-langkahnya!

Langkah-Langkah Mengeluarkan Kotoran Telinga pada Bayi

Ketika kotoran telinga bayi mulai mengeras, Ibu harus sangat berhati-hati dalam membersihkannya. Berikut langkah-langkah aman yang bisa dilakukan:

1. Gunakan Tetes Telinga yang Direkomendasikan Dokter

Jika kotoran telinga bayi tampak sangat keras, dokter mungkin akan menyarankan tetes telinga khusus yang dapat membantu melunakkan kotoran. Ini adalah langkah yang aman karena penggunaan tetes telinga tersebut telah disesuaikan untuk bayi.

Artikel Lainnya: Hal yang Wajib Ibu Perhatikan Saat Merawat Bayi Baru Lahir

2. Hindari Cotton Bud atau Korek Telinga

Menggunakan cotton bud atau alat korek telinga pada bayi sangat tidak disarankan, karena bisa mendorong kotoran lebih dalam atau bahkan melukai saluran telinga si Kecil. Sebagai gantinya, Ibu bisa menggunakan kain lembut atau kapas basah untuk membersihkan bagian luar telinga bayi.

3. Coba Pijat Lembut Bagian Luar Telinga

Memijat lembut area sekitar telinga bayi sambil menggunakan kain hangat bisa membantu melunakkan kotoran dan mendorongnya keluar secara alami.

4. Pergi ke Dokter Jika Diperlukan

Jika kotoran telinga bayi terlalu keras dan sulit dikeluarkan, atau jika bayi terlihat

kesakitan, segera bawa si Kecil ke dokter. Dokter bisa menggunakan alat khusus untuk membersihkan kotoran telinga dengan aman tanpa risiko cedera.

Artikel Lainnya: Cara Menggendong Bayi dengan Benar dan Nyaman

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), sebagian besar bayi tidak memerlukan pembersihan telinga secara rutin. Menurut Alodokter juga, kotoran telinga biasanya tidak perlu dibersihkan secara mendalam, karena tubuh bayi memiliki mekanisme alami untuk menyingkirkan kotoran tersebut.

Namun, jika kotoran telinga mulai terlihat menumpuk atau bayi terlihat tidak nyaman, dokter biasanya menyarankan langkah-langkah yang tepat untuk membersihkannya. Bahkan, beberapa bayi mengalami produksi kotoran telinga berlebih yang perlu penanganan khusus dari dokter. 

Sama seperti telinga bayi yang harus dijaga kebersihannya dengan lembut dan hati-hati, memilih popok yang tepat juga berperan besar dalam memastikan kenyamanan si Kecil sepanjang hari. Baby Happy Body Fit Pants dengan Air Through Technology, memungkinkan sirkulasi udara yang baik sehingga kulit bayi tetap kering hingga 12 jam. Fitur daya serap ekstra hingga 70% juga membantu mencegah kelembapan berlebih yang bisa menyebabkan iritasi atau ruam pada kulit bayi yang masih sensitif.

Ketika Ibu memastikan semua aspek kenyamanan bayi, mulai dari kebersihan telinga hingga pemilihan popok, bayi bisa merasa lebih nyaman, bebas bergerak, dan terhindar dari gangguan kesehatan

Yuk Bu, dapatkan diapers Baby Happy Body Fit Pants yang selalu siap melindungi si Kecil sepanjang hari!

Sumber:

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Proses Mendengar pada Bayi. Diakses Agustus 2024.

Logan-Banks, P. Baby Centre UK. Earwax: What’s Healthy and What’s Not. Diakses Agustus 2024.

Mengenali Daddy Issues, Kondisi Psikologis yang Bisa Mempengaruhi Anak Perempuan

Menjadi seorang ibu adalah tugas yang penuh cinta dan tanggung jawab, termasuk memastikan si Kecil tumbuh dengan sehat secara fisik maupun emosional. Namun yang perlu Ibu perhatikan, seiring dengan pertumbuhan emosi anak, ada salah satu kondisi emosioanal yang bisa muncul terutama pada anak perempuan, seperti Daddy Issues. Sedang banyak dibicarakan belakangan ini, isu ini dapat memengaruhi kepercayaan diri dan hubungan si Kecil dengan orang-orang di sekitarnya di kemudian hari jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk memahami dan mencegahnya sejak dini.

Apa Itu Daddy Issues?

Daddy Issues adalah istilah psikologis yang sering digunakan untuk menggambarkan permasalahan emosional seorang anak—khususnya anak perempuan—yang disebabkan oleh hubungan yang kurang baik dengan ayahnya. Hal ini biasanya terjadi ketika seorang anak merasa kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang, atau dukungan dari figur ayahnya.

Dalam beberapa kasus, Daddy Issues bisa muncul karena ayah terlalu sibuk, jarang hadir secara emosional atau fisik, atau karena konflik dalam keluarga yang membuat komunikasi antara ayah dan anak menjadi terhambat. Akibatnya, anak perempuan yang mengalami Daddy Issues, cenderung memiliki perasaan kurang percaya diri, kesulitan dalam membangun hubungan, atau mencari validasi dari orang lain.

Apa Dampak dari Daddy Issues?

Daddy Issues bisa membawa berbagai dampak negatif bagi perkembangan anak, khususnya dalam hal psikologis dan emosional. Berikut adalah beberapa dampak umum yang mungkin terjadi:

1. Kesulitan dalam Membangun Hubungan yang Sehat 

Anak perempuan yang mengalami Daddy Issues sering kali kesulitan untuk mempercayai orang lain, khususnya pria, di masa dewasa. Mereka mungkin merasa sulit membangun hubungan yang sehat karena kurangnya contoh hubungan yang stabil dengan figur ayah.

Artikel Lainnya: Manfaat Quality Time Bareng Si Kecil yang Wajib Kamu Tau!

2. Rendahnya Rasa Percaya Diri 

Kurangnya perhatian dan validasi dari ayah bisa membuat anak merasa tidak berharga atau tidak dicintai. Akibatnya, si Kecil mungkin merasa perlu mencari pengakuan dan perhatian dari orang lain, yang bisa berdampak negatif pada perkembangan kepercayaan dirinya.

3. Pencarian Figur Ayah dalam Hubungan Romantis 

Pada usia dewasa, anak perempuan dengan Daddy Issues mungkin mencari figur ayah dalam hubungan romantis mereka, yang sering kali berujung pada hubungan yang tidak sehat. Mereka cenderung mencari pasangan yang bisa menggantikan peran ayah, meskipun hubungan tersebut tidak membawa kebahagiaan.

Bagaimana Cara Menangani Anak yang Mempunyai Masalah Ayah?

Meskipun masalah ini terdengar serius, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membantu si Kecil mengatasi dan mencegah terjadinya Daddy Issues:

1. Beri Perhatian yang Cukup dari Kedua Orang Tua 

Kehadiran ayah sangat penting dalam kehidupan seorang anak. Ayah perlu terlibat dalam kehidupan sehari-hari si Kecil, baik secara fisik maupun emosional. Keterlibatan ini bisa berupa bermain bersama, berbicara dari hati ke hati, atau sekadar memberikan perhatian penuh saat bersama anak.

2. Bantu Anak Mengungkapkan Perasaan 

Anak perempuan cenderung lebih emosional dan terbuka mengenai perasaannya. Ajak si Kecil untuk berbicara tentang perasaannya, terutama jika dia merasa kurang dekat dengan ayah. Dengan berkomunikasi secara terbuka, Ibu dan Ayah dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi perasaan-perasaan negatif.

Artikel Lainnya: Pentingnya Golden Hour pada Bayi Baru Lahir

3. Jadilah Role Model yang Positif 

Anak belajar banyak dari cara orang tua berinteraksi satu sama lain. Ibu dan Ayah yang menunjukkan cinta dan perhatian satu sama lain bisa menjadi contoh yang baik untuk si Kecil dalam memahami hubungan yang sehat dan penuh kasih sayang. Hubungan yang harmonis antara orang tua akan membuat anak merasa aman dan dicintai.

4. Dukung Ayah untuk Lebih Terlibat 

Kadang-kadang, ayah mungkin merasa kesulitan untuk lebih terlibat karena tanggung jawab pekerjaan atau kurangnya pemahaman tentang bagaimana berinteraksi dengan anak perempuan. Ibu dapat membantu dengan memberikan dorongan dan kesempatan bagi ayah untuk mendekatkan diri pada si Kecil.

Itu dia beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membangun perkembangan emosional anak perempuan dengan baik. Selain perhatian emosional, menjaga kesehatan fisik anak juga sangat penting dalam mendukung perkembangan emosional yang sehat. Anak yang sehat secara fisik cenderung memiliki energi lebih untuk belajar, bermain, dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Salah satu hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kenyamanan fisik anak adalah dengan menggunakan popok yang tepat, terutama pada masa pertumbuhannya. Saat anak memasuki masa pertumbuhan emosionalnya, popok yang nyaman akan membantu mereka merasa lebih baik, dan memiliki mood yang baik sedari kecil.

Baby Happy Body Fit Pants adalah pilihan yang tepat untuk memastikan si Kecil tetap nyaman, bahkan saat sedang banyak bergerak. Dengan fitur Air Through Technology, popok ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik di kulit anak, menjaga kulitnya tetap kering hingga 12 jam. Selain itu, popok ini memiliki daya serap ekstra hingga 70%, yang sangat membantu mencegah ruam atau iritasi pada kulit.

Saat anak merasa nyaman secara fisik, ia akan lebih mudah tidur nyenyak dan merasa tenang, yang juga berdampak pada mood dan perkembangan emosionalnya. Anak yang merasa nyaman akan lebih terbuka dan siap untuk menjalin ikatan emosional yang kuat dengan kedua orang tuanya, bahkan sedari bayi. Sehingga, menjaga kenyamanan si Kecil, baik secara fisik maupun emosional, adalah langkah penting untuk memastikan tumbuh kembang yang sehat dan mencegah masalah-masalah emosional di kemudian hari.

Dengan Baby Happy Body Fit Pants, Ibu tidak hanya menjaga si Kecil kulit Si Kecil tetap kering dan nyaman, tetapi juga mendukung tumbuh kembangnya yang optimal, bebas dari gangguan fisik maupun emosional. Dapatkan Baby Happy Body Fit Pants sekarang, dan berikan perlindungan terbaik untuk si Kecil yang kita cintai!

Sumber:

Healthline. Yes, ‘Daddy Issues’ Are a Real Thing — Here’s How to Deal. Diakses Agustus 2024.

Psych Central. ‘Daddy Issues’ and Their Impact on Adult Relationships. Diakses Agustus 2024.

Catat, Ini Cara Tepat Mencuci Botol Susu Bayi 

Sebagai seorang ibu, menjaga kesehatan si Kecil tentu menjadi prioritas utama. Salah satu hal penting yang sering kita khawatirkan adalah kebersihan botol susu yang digunakan sehari-hari. Mengapa ini begitu penting? Bayi memiliki sistem pencernaan yang masih berkembang jadi sangat rentan terhadap bakteri. Botol yang tidak bersih bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri jahat, seperti Salmonella, E. coli, atau Cronobacter, yang bisa masuk ke tubuh si Kecil melalui susu yang mereka konsumsi. Akibatnya, si Kecil bisa mengalami gangguan pencernaan, seperti diare, kembung, atau bahkan infeksi yang lebih serius.

Nah, karena itu yuk kita bahas cara-cara tepat dalam membersihkan botol susu bayi, Ibu

1. Segera Cuci Setelah Digunakan

Sisa susu yang tertinggal di botol adalah media bagi pertumbuhan bakteri. Menurut studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), susu yang dibiarkan pada suhu ruangan lebih dari 2 jam bisa menjadi sarang berkembangnya bakteri, termasuk Salmonella dan E. coli, yang dapat menyebabkan infeksi serius pada bayi. Oleh karena itu, penting untuk segera mencuci botol setelah selesai digunakan demi mencegah bakteri berkembang biak.

2. Pisahkan Semua Bagian Botol

Pisahkan semua bagian botol, seperti tutup, dot, dan cincin pengikat, agar tidak ada bagian yang terlewat saat membersihkan. Setiap komponen botol, terutama dot, bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri jika tidak dibersihkan dengan benar.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition menemukan bahwa dot botol bayi yang kurang bersih dapat menjadi tempat berkembang biaknya Candida albicans, yang berpotensi menyebabkan infeksi mulut atau thrush pada bayi.

Artikel Lainnya: Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Wajib Ibu dan Ayah Siapkan

3. Bersihkan dengan Air Panas dan Sabun Khusus

Selalu gunakan air panas saat mencuci botol. Air panas efektif untuk melarutkan lemak dari susu formula atau ASI yang bisa tertinggal di dinding botol. Disarankan untuk menggunakan sabun cuci piring yang diformulasikan khusus untuk perlengkapan bayi, karena sabun biasa mungkin mengandung bahan kimia keras yang berpotensi tertinggal pada botol dan membahayakan kesehatan bayi.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), mencuci botol susu dengan air panas dan sabun ringan sudah cukup untuk menghilangkan kotoran dan residu yang tertinggal di botol, tetapi untuk bayi yang lebih kecil, sterilisasi ekstra sangat dianjurkan.

4. Gunakan Sikat Botol dan Dot Khusus

Selain mencuci dengan bersih dengan tangan, Ibu juga bisa lho menggunakan sikat botol yang bersih dan terbuat dari bahan yang lembut namun efektif untuk menghilangkan sisa susu di dinding botol dan bagian dot. Sikat botol dirancang untuk mencapai area sempit di dalam botol yang sulit dijangkau dengan tangan.

Sebuah riset dari National Sanitation Foundation (NSF) menunjukkan bahwa bagian dalam botol, terutama bagian ujung dot, adalah area yang sering kali terabaikan saat mencuci, padahal di situlah bakteri sering berkembang. Pastikan setiap sudut botol dan dot benar-benar dibersihkan.

5. Sterilisasi Botol Secara Teratur

Sterilisasi botol sangat penting terutama untuk bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Menurut World Health Organization (WHO), sistem kekebalan tubuh bayi di bawah 6 bulan belum sempurna, sehingga mereka lebih rentan terkena infeksi. Salah satu cara paling efektif untuk sterilisasi adalah dengan merebus botol dan peralatan makan bayi dalam air mendidih selama 5-10 menit.

Metode lain yang juga aman adalah menggunakan sterilisator uap listrik, yang lebih cepat dan praktis, atau menggunakan tablet sterilisasi khusus jika Ibu berada dalam perjalanan. Tetapi, metode apapun yang Ibu pilih, penting untuk memastikan bahwa proses sterilisasi dilakukan secara teratur, setidaknya sekali sehari.

Artikel Lainnya: Peralatan Wajib untuk Persiapan MPASI Si Kecil

6. Bilas dengan Air Bersih yang Mengalir

Setelah selesai dicuci dengan sabun dan disikat, bilas botol dan semua komponennya dengan air bersih yang mengalir untuk memastikan tidak ada sisa sabun yang tertinggal. Sisa sabun, meski hanya sedikit, bisa menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan bayi.

7. Keringkan dengan Tisu atau Kain Bersih

Botol yang basah atau lembap adalah tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang. Keringkan botol dengan tisu bersih yang hanya digunakan untuk perlengkapan bayi atau dengan kain bersih yang dicuci secara teratur. Jika memungkinkan, botol juga bisa dikeringkan dengan cara diangin-anginkan, tetapi pastikan permukaan tempat botol tersebut bersih.

Sebuah studi dari International Journal of Environmental Research and Public Health menyebutkan bahwa tempat pengeringan yang tidak bersih bisa menjadi sumber kontaminasi silang. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tempat pengeringan botol selalu higienis.

Penting juga untuk Ibu selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menangani botol susu si Kecil untuk meminimalkan risiko kontaminasi bakteri dari tangan. Serta untuk memeriksa kondisi botol dan dot secara berkala. Jika sudah terlihat rusak atau berubah warna, sebaiknya segera diganti. Botol yang retak atau dot yang sobek bisa menjadi tempat tersembunyinya bakteri yang sulit dibersihkan.

Fase ini memang akan sangat melelahkan untuk Ibu, karena harus sangat memperhatikan kebersihannya agar si Kecil yang berada di usia aktif tetap bisa mengonsumsi susu dan aman dan nyaman. Nah hal itu juga perlu didukung oleh popok yang tahan lama dan mampu menyerap dengan baik, Bu! Diapers Baby Happy Body Fit Pants jadi teman yang cocok untuk Si Kecil, hadir dengan Air Through Technology yang menjaga sirkulasi udara di kulit sehingga tetap kering hingga 12 jam. Popok ini juga memiliki daya serap ekstra hingga 70%, yang mencegah kebocoran dan membantu mencegah ruam atau iritasi kulit.

Dengan daya tahan yang kuat, Ibu tak perlu khawatir lagi mengganti popok berkali-kali, bahkan saat si Kecil sedang tertidur. Bayangkan, Si Kecil bisa tidur dengan nyaman sepanjang malam tanpa terganggu popok basah, dan Ibu juga bisa beristirahat dengan tenang. Dengan kenyamanan dari Baby Happy Body Fit Pants, Si Kecil bisa bebas bergerak dan Ibu bisa fokus memberikan perhatian penuh pada kesehatannya.

Jadi, selain mencuci botol susu dengan benar, jangan lupa untuk memberikan si Kecil perlindungan maksimal dengan Baby Happy Body Fit Pants ya, Bu. Popok terbaik untuk bayi yang lagi aktif-aktifnya!

Sumber: 

NHS UK (2019). Health A-Z. Sterilising Baby Bottles. Diakses September 2024.

Barth, L. Healthline (2020). How to Bottle-Feed a Baby. Diakses September 2024.

Kenali Gejala dan Cara Mengobati Cacar Monyet Pada Anak

Halo Ibu! Menjaga kesehatan Si Kecil adalah prioritas utama, apalagi di tengah munculnya penyakit seperti cacar monyet yang kini menjadi perhatian. Cacar monyet, atau monkeypox, bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa, dan penting bagi kita sebagai orang tua untuk mengenali gejala, langkah pencegahan, dan cara mengatasinya. Berikut adalah cara Ibu dan Ayah untuk bisa mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi Si Kecil dari cacar monyet.

Ciri-ciri Cacar Monyet pada Anak

Gejala cacar monyet pada anak umumnya mirip dengan gejala cacar air. Namun, ada beberapa perbedaan yang perlu Ibu perhatikan. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang mungkin muncul jika anak terkena cacar monyet. Infeksi cacar monyet terdiri dari dua fase:

Fase Pertama

Periode invasi (0-5 hari), ditandai dengan:

  1. Demam: Suhu tubuh lebih dari 100,4 °F pada orang dewasa, atau 99-100,4 °F pada anak-anak, menandakan tubuh melawan infeksi.
  2. Sakit Kepala Hebat: Nyeri kepala intens yang sulit ditahan, meski sudah minum obat.
  3. Limfadenopati: Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.
  4. Nyeri Otot: Mialgia yang menyebabkan tubuh lemas dan mudah lelah.

Fase Kedua

Fase kedua adalah fase erupsi, ditandai dengan munculnya ruam 1-3 hari setelah demam, terutama di wajah, tangan, dan kaki. Ruam bisa muncul di mulut, alat kelamin, dan kornea, dan melalui tahapan makula, papula, vesikel, pustula, hingga mengering dan rontok. Lesi bisa bervariasi, bahkan menyatu dalam kasus parah.

Artikel Lainnya: Bu, Pahami Penyebab Kulit Bayi Merah dan Cara Mengatasinya Berikut Ini!

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Terkena Cacar Monyet?

Jika Ibu menduga Si Kecil terkena cacar monyet, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatannya dan mencegah penyebaran virus:

1. Segera kunjungi dokter 

Periksakan Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan tes untuk memastikan apakah itu benar-benar cacar monyet.

2. Istirahat dan melakukan perawatan di rumah

Anak perlu banyak istirahat dan minum cairan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Jika dokter menyarankan, Ibu juga bisa memberikan obat pereda nyeri atau demam seperti paracetamol 

3. Isolasi sementara

Cacar monyet bisa menular melalui kontak langsung dengan bintil atau cairan tubuh yang terinfeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengisolasi anak sementara waktu untuk mencegah penyebaran kepada anggota keluarga lain.

4. Jaga kebersihan luka

Pastikan bintil tidak tergaruk dan tetap bersih untuk mencegah infeksi sekunder pada kulit.

Artikel Lainnya: 5 Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi Secara Alami

Apakah Cacar Monyet Bisa Hilang Sendiri?

Sebagian besar kasus cacar monyet bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2 hingga 4 minggu, terutama pada anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Namun, penting bagi Ibu untuk selalu waspada dan memberikan perawatan yang optimal selama masa penyembuhan. Dengan perawatan yang tepat, anak bisa sembuh sepenuhnya tanpa komplikasi.

Namun Ibu harus tetap waspada karena komplikasi seperti infeksi bakteri pada kulit bisa saja terjadi jika bintil tidak dirawat dengan baik sampai infeksi paru-paru dan dehidrasi. Segera hubungi dokter jika terlihat tanda kesehatan anak memburuk seperti jika terjadi demam tinggi yang berkelanjutan atau kesulitan bernapas.

Untuk proses penyembuhan yang maksimal ataupun saat pemulihan dari cacar monyet, penting bagi Ibu untuk memastikan kenyamanannya, terutama saat ia banyak beristirahat di atas kasur atau perlak. Salah satu cara untuk menjaga kenyamanan adalah dengan menggunakan popok yang bisa menjaga kulit bayi tetap kering dan bebas iritasi.

Baby Happy Body Fit Pants adalah pilihan terbaik untuk memastikan Si Kecil tetap nyaman selama pemulihannya. Dengan Air Through Technology, popok ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik di kulit bayi, menjaga kulitnya tetap kering hingga 12 jam, dan memiliki daya serap ekstra hingga 70%. Fitur-fitur tersebut sangat membantu mencegah ruam popok atau iritasi, sehingga Si Kecil bisa beristirahat dengan tenang.

Tidak hanya itu, Ibu juga tidak perlu repot mengganti perlak atau mencucinya berkali-kali, karena popok ini dirancang untuk mencegah kebocoran, baik saat Si Kecil tidur maupun beraktivitas. Jadi, meskipun sedang dalam masa penyembuhan, Si Kecil tetap bisa merasa nyaman dan bebas bergerak tanpa gangguan.

Dengan Baby Happy Body Fit Pants, Si Kecil bisa tidur nyenyak sepanjang malam tanpa perlu khawatir bocor atau merasa tidak nyaman. Dapatkan Baby Happy sekarang dan berikan perlindungan maksimal untuk Si Kecil yang sedang dalam masa pemulihan!

Sumber: 

CDC. Mpox Vaccination Basics. Diakses Agustus 2024.

Center for Disease Control for Prevention. Diakses Agustus 2024.

Web MD. Monkeypox: What to Know. Diakses Agustus 2024.