Belakangan ini viral bayi memiliki berat badan di atas 27 kg di usianya yang baru saja 16 bulan. Tentu sebagai orang tua akan sangat khawatir dengan kondisi tersebut. Karena pasti kita menginginkan Si Kecil tumbuh sehat dengan berat badan yang ideal. Walaupun masih banyak juga yang menginginkan memiliki anak yang gemuk dan berpipi chubby. Eitss, tapi coba perhatikan, banyak sekali risiko kesehatan yang bisa terjadi di masa depan jika berat badan Si Kecil menjadi tak terkontrol dan berakibat obesitas pada bayi.
Faktor kesehatan seperti asma, gangguan tidur, gangguan tulang, hipertensi sampai diabetes melitus pun jadi rentan terjadi. Karena itu, Ibu dan Ayah harus mencegahnya dengan mengenali obesitas pada bayi dan ciri-ciri berat badan bayi obesitas yang akan kita bahas pada uraian berikut!
Menurut Kementerian Kesehatan RI, Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Ternyata bayi pun bisa mengalami obesitas, ciri-ciri bayi obesitas dapat dilihat dengan tanda berikut:
Lipatan pada kulit bayi bisa terjadi karena adanya penumpukan lemak, titik-titik lipatan sering terlihat pada bagian perut, pinggang, dagu, pipi serta leher yang terlihat lebih pendek.
Namun beberapa lipatan masih bisa dikatakan wajar selama tidak mengganggu pergerakan bayi, karena di umur tersebut bayi menyimpan sebagian dari lemak di bawah kulit karena tubuh dan otak masih sedang berkembang dan membutuhkan energi yang cepat setiap saat.
Ciri-ciri bayi obesitas selanjutnya adalah, perubahan kulit terjadi pada beberapa berat badan bayi obesitas. Hal ini ditandai dengan perubahan warna kulit yang lebih gelap pada bagian leher. Kondisi tersebut dinamakan acanthosis nigricans.
Bayi yang obesitas akan cepat kelelahan, terkadang bisa dikenali dari nafasnya yang memberat. Karena kelelahan tersebut, aktivitas fisik dan gerak Si Kecil pun menurun. Hal ini penting untuk diperhatikan Ibu dan Ayah, karena sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
Setelah mengetahui tanda bayi obesitas, yuk kenali beberapa pemicu bayi obesitas!
Artikel Lainnya: Tanda Kesehatan pada Warna Urin Bayi
Hal ini terjadi karena pada Ibu yang mengalami diabetes gestasional, bayi dalam kandungan dapat tumbuh terlalu besar akibat kelebihan glukosa dalam pembuluh darah yang masuk ke plasenta.
Sebuah penelitian mengungkapkan ibu hamil yang mengalami kenaikan berat badan berlebih dapat meningkatkan resiko anak terkena makrosomia, yaitu berat lahir bayi di atas 4 kg. Saat badan bayi lahir cukup besar dan memiliki lemak terlalu banyak dapat meningkatkan resiko obesitas di masa tumbuh kembangnya.
Metode persalinan C-section atau operasi caesar ternyata mempengaruhi resiko berat badan bayi obesitas. Hal ini disebabkan adanya bakteri dalam pencernaan yang berbeda dengan bayi yang terlahir normal atau lewat vagina.
Obesity Medicine Association menyatakan bahwa genetik memengaruhi kasus obesitas sebanyak 40 hingga 70 persen. Gen ini akan mempengaruhi rasa lapar hingga kadar lemak dalam tubuh bayi.
Saat bayi sudah menginjak umur 6 bulan dan mendapatkan MPASI, pastikan ibu menghindari untuk memberi camilan dengan kandungan gula tinggi dan diproses berlebihan. Utamakan memberikan makanan berbahan dasar alami untuk Si Kecil seperti camilan whole grain, buah atau sayuran.
Kemungkinan ini terjadi apabila bayi mengonsumsi susu formula lebih banyak dari ASI di masa pemberian ASI eksklusif. Hal ini bisa dicegah dengan tidak memberikan susu formula berlebihan terhadap bayi, dan memberikannya berdasarkan sinyal lapar, bukan hanya jadwal pemberian susu.
Terdapat penelitian juga yang menyebutkan pemberian ASI menurunkan risiko obesitas pada bayi usia 0 – 6 bulan.
Artikel Lainnya: Tips Memilih Ukuran Popok Bayi yang Tepat!
Nah, agar Si Kecil bisa bebas bergerak dan nyaman beraktivitas untuk mengurangi resiko berat badan bayi obesitas, gunakan diapers Baby Happy Body Fit Pants yang memiliki perekat ultrasonik yakni karet pinggang yang bikin Si Kecil nyaman bergerak sepanjang hari!
Yuk dapatkan sekarang produknya, biar Moms Happy, Baby Happy!
Sumber:
Healthline. https://www.healthline.com/health/baby/fat-babies. Diakses April 2023.
Pediatrics. https://doi.org/10.1542/peds.2015-4538. Diakses pada April 2023.
World Health Organization. Weight for Age. Diakses pada April 2021.