Orang Tua Wajib Tau, Ini Bentuk Kekerasan Seksual Anak

Terkadang orang tua juga kerap lalai sehingga kehilangan fokus pada hal-hal yang paling penting, termasuk melindungi anak-anak kita dari bahaya yang mengintai. Salah satunya adalah kekerasan seksual anak. Ironisnya, seringkali kekerasan ini terjadi di dalam lingkungan yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak. Ketidakpedulian dan ketidaktahuan orang tua terhadap tanda-tanda kekerasan seksual dapat membuat anak menjadi rentan terhadap bahaya ini. Yuk sebaiknya kenali 7 bentuk kekerasan pada anak di bawah ini!

Bentuk Kekerasan Seksual Anak

Untuk mengetahui bentuk kekerasan seksual pada anak, orang tua harus menyadari bahwa segala tindakan yang mencakup pelecehan dan kekerasan pada anak di bawah umur semuanya termasuk dalam kategori tersebut. Ada berbagai bentuk kekerasan seksual yang bisa terjadi pada anak, yaitu: 

  1. Kontak fisik yang tidak diinginkan, memegang atau menyentuh.
  2. Melakukan hubungan intim ke anak.
  3. Eksibisionisme, atau mengekspos alat kelamin kepada anak di bawah umur.
  4. Melakukan masturbasi di hadapan anak di bawah umur atau memaksa anak di bawah umur untuk masturbasi.
  5. Percakapan cabul, panggilan telepon, pesan teks, atau interaksi digital lainnya.
  6. Seseorang yang memproduksi, memiliki, atau membagikan gambar atau film porno anak-anak.
  7. Perdagangan seks.

Menurut data kesehatan dari Rape, Abuse & Incest National Network, mayoritas pelaku kekerasan seksual pada anak adalah orang yang dikenal atau bahkan keluarga. Sebanyak 93 persen korban di bawah usia 18 tahun mengenal pelaku. 

Artikel Lainnya: Pentingnya Golden Hour pada Bayi Baru Lahir

Cara Mencegah Kekerasan Seksual

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah dan mengatasi kekerasan seksual pada anak. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:

  1. Berbicara terbuka dengan anak tentang tubuh, batasan pribadi, dan apa yang dianggap pantas atau tidak pantas.
  2. Membangun hubungan yang kokoh dan terbuka dengan anak, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman yang tidak menyenangkan.
  3. Mendidik anak tentang bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda kekerasan seksual dan memberdayakan mereka untuk melaporkannya.
  4. Memantau interaksi anak dengan orang dewasa dan anak lain, baik di dunia nyata maupun di dunia digital.
  5. Menjadi teladan dalam perilaku yang sehat dan menghormati batasan pribadi orang lain.

Artikel Lainnya: Manfaat Quality Time Bareng Si Kecil yang Wajib Kamu Tau!

Dalam hal ini orang tua harus lebih waspada dan penuh kesadaran dalam melindungi anak dari bahaya kekerasan seksual. Selain melindungi Si Kecil, orang tua pun punya peran aktif dalam memberikan kenyamanan bagi Si Kecil. Salah satunya dengan penggunaan diapers Baby Happy Body Fit Pants dengan inovasi Air Through Technology yang membuat sirkulasi di kulit Si Kecil lebih baik dan juga mampu menyerap cairan hingga 70%.

Dapatkan produk Baby Happy Body Fit Pants di sini!

Sumber:

United Nations. Sexual Violence. Diakses April 2024.